Kamis, 01 April 2010

Penyakit Guru yang Harus Dihindari

Waspadalah terhadap penyakit yang rentan diderita para guru, antara lain :

1. TIPUS : tidak punya selera
2. MUAL : mutu amat lemah
3. KUDIS : kurang disiplin
4. ASMA : asal masuk kelas
5. KUSTA : kurang strategi
6. TBC : tidak bisa komputer
7. KRAM : kurang terampil
8. ASAM URAT : asal sampaikan materi urutan kurang akurat
9. LESU : lemah sumber
10. DIARE : di kelas siswa remehkan
11. GINJAL : gaji nihil, jarang aktif dan lambat
12. DIABED : datang maunya absen tok baru kemudian hitung2 duit
13. STROKE : suka terlambat rupanya sudah kebiasaan
14. HIPERTENSI : hiruk persoalan tentang sertifikasi
Penyakit ini sangat berbahaya dan menular bagi guru. Hati2.

Minggu, 07 Februari 2010

Ngumpulke Balung Pisah

Teman-teman terkasih,
Aku alumnus SPG Don Bosco Semarang tahun 1981. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya
3 September 2006 aku datang di acara reuni di sekolah kita. Meski sangat singkat, namun mampu mengobati rasa rindu setelah puluhan tahun tidak bersua. Sayang, teman-teman seangkatan banyak yang tidak hadir. Lewat tulisanku ini aku mengajak teman-teman seangkatan untuk sesekali bertemu, saling tukar pengalaman. Aku pernah ngajar di daerah yang jauh dari sanak saudara. tepatnya di desa Ukir, kecamatan Sale, kabupaten Rembang selama 5 tahun. Dari kabupaten Rembang kira-kira 50 km. Suka duka aku alami. Sekarang aku ngajar di SD Ngesrep 05 kecamatan Banyumanik kota Semarang, kota kelahiranku, kota yang penuh kenangan.
Teman-teman pasti punya pengalaman seru. Tulis dan kirimkan kepadaku, aku pasti suka membacanya. Apalagi bagi teman-teman yang tidak mengajar seperti aku. Salam.

Pelatihan Pembuatan Blog

Hari ini aku mendapat pelatihan pembuatan blog di matahari lantai 5 simpang lima semarang. bertahun-tahun aku ingin belajar membuat blog, baru hari ini impianku menjadi nyata. Sungguh sangat menyenangkan, semoga yang membaca tulisan ini dan belum memiliki blog segera membuat dan menulis apa saja yang ingin disampaikan. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Dengan pengalaman ini aku berharap dapat mengembangkan hobiku untuk menulis. Selama ini aku hanya menulis jika ada tugas dari dinas. Setelah selesai dikumpulkan, mendapat honor atau royalti, setelah itu selesai. Aku tak pernah membayangkan dapat nulis dengan blok dan dapat dibaca oleh banyak orang.